SURAKARTA, KRNH UNS – Ustadz Abdul Aziz Ma'arif menegaskan pentingnya bersyukur dan memanfaatkan waktu dengan...
Refleksi Ramadan sebagai Wahana Perbaikan Diri
SURAKARTA, KRNH UNS – Takmir Masjid Nurul Huda Universitas Sebelas Maret (UNS) Adil Al Huda, menegaskan bahwa Ramadan harus menjadi momentum perbaikan diri. “Puasa tidak boleh hanya menjadi ancaman sesaat. Setelah Ramadan, kita harus tetap menerapkan nilai-nilai kebaikan yang telah kita latih selama sebulan penuh,” ujarnya. Hal ini disampaikannya dalam Ta’lim Subuh pada kegiatan Kampus Ramadan Nurul Huda Universitas Sebelas Maret 1446 H. Surakarta, Rabu (26/3).
Ia menambahkan bahwa tujuan utama puasa adalah mencapai derajat takwa, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an. “Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 183, 'La'allakum tattaqun', yang berarti agar kita menjadi orang-orang yang bertakwa. Artinya, puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga mendidik kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam jangka panjang,” jelasnya. Adil Al Huda juga menyoroti fenomena di mana program religi di media meningkat selama Ramadan, tetapi setelah itu kembali dipenuhi tayangan yang jauh dari nilai-nilai keislaman. “Semangat Ramadan ini harus kita pertahankan, baik dalam kehidupan pribadi maupun di ranah publik,” imbuhnya.
Dalam tausiyahnya, ia juga mengajak jamaah untuk menjadikan lima harapan yang terkandung dalam ayat-ayat puasa sebagai pedoman hidup. “Kita harus menjadi orang yang bertakwa, berilmu, pandai bersyukur, berada dalam kebenaran, dan terus meningkatkan ketakwaan kita. Jika setelah Ramadan kita tetap melakukan kemaksiatan tanpa ada perubahan, itu berarti kita gagal memahami makna puasa yang sebenarnya,” tegasnya. Dengan pemahaman yang benar, diharapkan Ramadan tidak hanya menjadi ritual tahunan, tetapi benar-benar menjadi wahana untuk meningkatkan kualitas diri dan ibadah sepanjang tahun. [AUL]