SURAKARTA, KRNH UNS – Ketua Program Studi S2 Linguistik Universitas Sebelas Maret (UNS) Dr. Arifuddin,...
Bagaimana Media Sosial Membentuk Interaksi dan Solidaritas Masyarakat? Ini Penjelasan Dosen Fisip UNS

SURAKARTA, KRNH UNS — Bagaimana media sosial membentuk interaksi dan solidaritas masyarakat menjadi pokok bahasan utama salah satu Dosen Fisipol UNS Septyanto Galan Prakoso, S.I.P., M.Sc. dalam kajian menjelang buka puasa ‘NGAJI’ (Ngabuburit di Masjid) Kampus Ramadan Nurul Huda UNS Surakarta, Minggu (23/3).
Di awal kajiannya, Septyanto memaparkan bahwa data Indonesia sekarang memiliki populasi mencapai 285 juta jiwa dan mencatat angka kepemilikan ponsel yang lebih tinggi dari jumlah penduduknya, yakni sebanyak 356 juta unit. Sementara itu, pengguna media sosial di Indonesia tercatat sebanyak 143 juta orang, mencerminkan tingginya tingkat adopsi teknologi digital di tengah masyarakat.
“Sosial media merupakan cerminan dari diri sendiri,” ujarnya. Ia menambahkan mengenai bagaimana rata-rata waktu penggunaan handphone di Indonesia yang mencapai lebih dari 7 jam per hari, dengan sebagian besar waktu dihabiskan untuk media sosial. “Baik buruknya bersosial media tergantung dari penggunaannya,” ungkapnya.
Septyanto Galan Prakoso juga menjelaskan terdapat 3 jenis berita bohong yakni miss informasi yaitu berita yang tidak akurat, diss informasi yaitu sengaja menyebarkan berita bohong, dan informasi nyata tetapi sengaja diarahkan untuk menyerang kelompok tertentu.
Untuk menghindari adanya berita bohong, Dosen Fisipol UNS ini mengajak agar para jamaah melakukan tabayyun atau cross check berita yang diterima terlebih dahulu agar informasinya pasti, supaya kita tidak merugikan orang lain. “Think before posting, saring before sharing,” tuturnya di akhir kajian.[ANI]