Habib Haidar Al Jufri: Tips Meraih Kebahagiaan Hakiki di Ramadan

post-thumb

SURAKARTA, KRNH UNS –  Pengajar Majelis Al Hidayah Pasar Kliwon Surakarta Habib Haidar Al Jufri menegaskan kebahagiaan hakiki yang seharusnya kita rasakan di bulan Ramadan adalah melalui ibadah, kebaikan, dan peningkatan kualitas spiritual kita. Topik ini disampaikannya pada kajian menjelang berbuka puasa dalam acara ‘NGAJI’ (Ngabuburit di Masjid) Kampus Ramadan Nurul Huda UNS Surakarta, Minggu  (2/3). 

Kajian yang disampaikan Habib Haidar Al Jufri mengingatkan jamaah tentang betapa pentingnya menebar kebaikan di bulan Ramadan untuk mendapatkan kebahagiaan hakiki. "Bulan Ramadan menjadi sarana untuk mencapai kebahagiaan hakiki, inilah waktu yang paling tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan melakukan amal kebajikan," ujarnya. Pada kesempatan ini ia membagikan Tips Mendapatkan Kebahagiaan Hakiki di Bulan Ramadan

Mencari Ilmu di Bulan Ramadan

Dalam kajian ditegaskan bahwa Ramadan bukanlah halangan untuk mencari ilmu.  Ia menambahkan jika puasa Ramadan tidak boleh mengganggu kegiatan akademik. “Dalam belajar, niatkan semua usaha kita karena Allah, sehingga setiap butir ilmu yang kita dapatkan menjadi sumber kebahagiaan,” pungkas sang pengajar ini. 

Mencari Ibadah yang Tidak Membuat Jenuh

“Salah satu kunci untuk meraih kebahagiaan dalam beribadah adalah menemukan cara beribadah yang menyenangkan,” jelas Habib Haidar.  Ia menjelaskan dengan contoh saat kita menghadiri salat berjamaah, memilih imam yang memimpin dengan baik dan tidak terlalu lama sangat membantu. Menurutnya, imam yang baik adalah yang bisa memimpin shalat dengan cepat, sehingga jamaah dapat khusyuk dan tidak merasa jenuh. “Fokus dalam beribadah adalah kunci utama untuk mendekatkan diri kepada Allah,” tuturnya untuk mempertegas. 

Memperbagus Amal 

“Orang yang dicintai Allah adalah mereka yang amalnya berkualitas, bukan hanya kuantitas,” kata Habib keturunan Al Jufri ini. Ia mencontohkan sholat  sebagai salah satu ibadah yang harus diperhatikan secara menyeluruh, termasuk aspek penampilan. Dalam pandangannya, penggunaan parfum berlebihan atau pakaian yang mengganggu orang di sekitar sebaiknya dihindari. Memperbaiki amal adalah sikap yang sangat penting; niatkanlah setiap amal kita semata-mata karena Allah. “Ingatlah, memperbagus amal jauh lebih berharga daripada hanya memperbanyak amal,” paparnya diakhir kajian.[ANI] 

Post terkait


post-thumb

SURAKARTA, KRNH UNS – Ketua Program Studi S2 Linguistik Universitas Sebelas Maret (UNS) Dr. Arifuddin,...

post-thumb

SURAKARTA, KRNH UNS – Gus Mustain Nasoha salah seorang Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Muhibin menyampaikan...