SURAKARTA, KRNH UNS – Ketua Program Studi S2 Linguistik Universitas Sebelas Maret (UNS) Dr. Arifuddin,...
Bahas Kota Pusat Intelektual dalam Peradaban Islam oleh Dosen UNS

SURAKARTA, KRNH UNS – Moh. Abdul Hakim, S.Psi., M.A., Ph.D. salah seorang Dosen Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS) menyampaikan pentingnya ilmu pengetahuan dalam islam pada kajian menjelang buka puasa ‘NGAJI’ (Ngabuburit di Masjid) Kampus Ramadan Nurul Huda UNS Surakarta, Selasa (4/3).
Dalam kajian ini, Abdul Hakim menyoroti kota-kota yang pernah menjadi pusat intelektual dalam peradaban Islam. Menurutnya, sejarah menunjukkan bahwa kota-kota ini memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, dan pendidikan. "Kota-kota besar dalam sejarah Islam bukan hanya pusat pemerintahan, tetapi juga tempat lahir dan berkembangnya para ilmuwan," ujarnya.
Kota Baghdad (Irak)
Dosen Psikologi ini menyoroti kejayaan Baghdad pada abad ke-8 hingga ke-9 M sebagai pusat intelektual Islam. "Baghdad melahirkan ilmuwan besar seperti Al-Kindi di bidang filsafat, Al-Khwarizmi di bidang matematika, dan Hunayn Ibn Ishaq di bidang medis," ungkapnya.
Ia juga menekankan peran Baitul Hikmah, perpustakaan terbesar saat itu sebagai pusat penerjemahan dan pengembangan ilmu. "Baghdad bukan hanya pusat ilmu, tetapi juga kota dagang strategis yang menghubungkan Asia, Eropa, dan Afrika," tambahnya.
Cordoba (Spanyol)
"Cordoba dikenal dengan banyaknya perpustakaan dan lembaga pendidikan yang menarik pelajar dari berbagai penjuru dunia," pungkas dosen ini. Abdul Hakim menjelaskan bahwa kota ini merupakan kota paling maju di Eropa pada abad ke-10 M.
“Kota Cordoba melahirkan cendekiawan Islam, seperti Ibnu Rusyd, Al Zahrawi yang dijuluki bapak dokter bedah modern, dan Ibn Massarra di bidang filsuf,” tuturnya.
Nishapur (Iran)
Menurut penjelasan Abdul Hakim kota Nishapur menjadi pusat peradaban dan ilmu pengetahuan di dunia Islam pada abad ke 10-11 M, kota ini terletak di wilayah Khorasan yang sekarang menjadi bagian dari Iran. “Kota Nishapur melahirkan cendekiawan Islam, seperti Al-Ghazali yang menjadi bapak tasawuf modern, Al-Farabi, dan Al-Biruni,” jelasnya.
Samarkand (Uzbekistan)
Samarkand mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14 hingga ke-15 M sebagai pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan Islam. "Samarkand melahirkan banyak ilmuwan, termasuk Ulugh Beg, yang mendirikan observatorium besar untuk penelitian astronomi," pungkas Abdul Hakim.
Dari kajian ini dapat disimpulkan bahwa lingkungan yang damai menjadikan berkembangnya ilmu dan cendekiawan.[ANI]