SURAKARTA, KRNH UNS – Ketua Program Studi S2 Linguistik Universitas Sebelas Maret (UNS) Dr. Arifuddin,...
Makna Titik Ba: Ahmad Thaha Faz Jelaskan Keseluruhan Ilmu adalah Titik Tunggal

SURAKARTA, KRNH UNS — Titik Ba: Keseluruhan Ilmu adalah Titik Tunggal menjadi pokok bahasan utama Ahmad Thaha Faz sang penemu “Matematika Detik” dalam kajian menjelang buka puasa ‘NGAJI’ (Ngabuburit di Masjid) Kampus Ramadan Nurul Huda UNS Surakarta, Rabu (5/3).
Dalam kajian Ahmad Thaha menyampaikan bahwa ilmu pada hakikatnya berasal dari Allah Yang Maha Esa. “Allah itu tunggal, maka ilmu apapun itu adalah milik Allah,” ujarnya. Menurutnya, ketika ilmu disampaikan, ilmu tersebut tidak berkurang tetapi justru bertambah. Ia juga menambahkan bahwa keseluruhan ilmu sebenarnya satu kesatuan, meskipun tampak beragam di mata manusia.
Menyoroti bahwa manusia tidak pernah dibiarkan tanpa petunjuk dari Allah, Ahmad Thaha mengatakan "Makna keseluruhan telah terangkum dalam empat kitab suci yaitu Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Qur’an," ujarnya. Ia menjelaskan keempat kitab itu bermuara pada Al-Qur’an, yang intinya tercakup dalam surat Al-Fatihah. "Jika membaca Al-Fatihah setiap hendak melakukan sesuatu terasa terlalu panjang, maka Buya Hamka sepakat bahwa semuanya cukup terangkum dalam Basmalah," jelasnya.
“Basmalah ada 19 huruf, maknanya terangkum dalam huruf pertama yaitu huruf Ba,” tutur Ahmad.
Rekam Jejak 14 Abad Titik Ba
Penulis “Titik Ba” ini menjelaskan bahwa pada masa Perjanjian Hudaibiyah, huruf Ba belum memiliki titik. Titik tersebut baru muncul pada masa Khalifah Ali, dan di Indonesia mulai dikenal saat Sunan Kalijaga belajar ilmu Allah dari Sunan Bonang.
"Ketika seluruh lautan dijadikan tinta dan ditambah tujuh lautan lagi, itu tetap tidak cukup untuk menuliskan ilmu Allah," pungkasnya.
Ia juga mengutip perkataan Lokajaya sebelum menjadi Sunan Kalijaga, "Tidak sebanyak itu yang perlu saya pelajari, saya hanya perlu satu titik," yang menurutnya bermakna bahwa ilmu yang luas berawal dari satu titik, layaknya benih yang tumbuh menjadi pohon besar.
Integrasi Keilmuan
Ahmad Thaha yang merupakan pencipta aplikasi ToSM (Test of Second Mathematics) ini menerangkan bahwa integrasi memiliki arti penggabungan. Dalam pandangannya hal ini bertantangan dengan tauhid, yang mana digabungkan atau dicampur-campur. “Paham integrasi ilmu dapat merusak tauhid ketika kita meyakini bahwa ilmu itu tidak hanya 1,” ungkapnya.[ANI]