SURAKARTA, KRNH UNS – Ketua Program Studi S2 Linguistik Universitas Sebelas Maret (UNS) Dr. Arifuddin,...
Penjelasan Gus Maulana Arif tentang Pemuda yang Dinaungi Allah

SURAKARTA, KRNH UNS – Gus Maulana Arif salah seorang Pengasuh Pondok Pesantren Anta Ya Maulana menyampaikan pemuda yang dinaungi Allah pada kajian menjelang buka puasa dalam acara ‘NGAJI’ (Ngabuburit di Masjid) Kampus Ramadan Nurul Huda UNS Surakarta, Kamis (6/3).
Gus Maulana Arif mengutip dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Tujuh golongan yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan Allah, salah satunya seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah,” jelasnya dalam hadis tersebut.
Seorang pengasuh pondok pesantren ini juga menerangkan “Musuh seorang pemuda hanya 1, yaitu hawa nafsu,” ujarnya. Ia menjelaskan bahwa nafsu dibagi menjadi 2 yaitu nafsu buruk dan nafsu baik.
Dalam kajian ini dijelaskan nafsu buruk ialah nafsu yang condong dengan keburukan atau kekeliruan. Ini terjadi ketika ada pancingan oleh syahwat diri juga dengan syahwat lapar, syahwat makan, dan syahwat terhadap ibadah. Dan diterangkan nafsu baik ini merupakan nafsu yang terdorong untuk melakukan kebaikan sesuai syariat. Nafsuka mathiyatuka farquq biha yang bermakna nafsumu itu kendaraanmu menuju Allah SWT.“Maka sayangilah dan kendalikanlah agar menuju Allah sampai tujuannya,” tambahnya.
“Dua rakaat seorang pemuda jika dia melaksanakan dengan khusyu dan dengan menghadirkan hatinya, itu lebih baik daripada 1000 rakaat orang yang sudah tua renta,” pungkas Gus Maulana Arif. Menurutnya, bukan membandingkan antara umur tetapi membandingkan perlawanan dengan nafsu. Kajian ini juga menegaskan "Jika seorang pemuda tidak membiasakan menghindari hal-hal buruk, maka akan terus terjerumus dalam dosa," ungkapnya.
Di akhir kajian Gus Maulana Arif juga menekankan “Menjadi pemuda yang dinaungi Allah harus tau ilmu fiqih. Memahami ilmu fiqih setara dengan pahala solat 1000 rakaat,” tutupnya.[ANI]