SURAKARTA, KRNH UNS – Ketua Program Studi S2 Linguistik Universitas Sebelas Maret (UNS) Dr. Arifuddin,...
Menjelang Waktu Berbuka, Gus Mustain Nasoha Isi Kajian di KRNH UNS

SURAKARTA, KRNH UNS – Gus Mustain Nasoha salah seorang Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Muhibin menyampaikan pentingnya menjadi manusia bermanfaat dan merasa hidup berkecukupan dalam kajian menjelang buka puasa ‘NGAJI’ (Ngabuburit di Masjid) Kampus Ramadan Nurul Huda UNS Surakarta, Senin (3/3).
Iri yang Hukumnya Sunnah
Dalam kajian ini Gus Mustain memaparkan terdapat 3 kategori iri yang hukumnya sunnah yaitu iri kepada orang lain yang berilmu, iri kepada orang yang berbuat kebaikan, dan iri kepada orang yang ditakdirkan kaya raya tetapi dengan kekayaannya itu digunakan untuk kebaikan di jalan Allah SWT.
Bagaimana Agar Kita Bisa Berkecukupan?
“Orang yang rajin membaca surat Al-Waqiah di sore hari, maka dompetnya tidak akan kehabisan rezeki dari Allah SWT,” tutur sang pengasuh ponpes ini.
Gus Mustain juga menceritakan kisah yang ada dalam Surat Al Kahfi. Ada seorang anak yatim yang akan dizalimi, tapi Allah menolong anak itu melewati perantara Nabi Musa a.s. Allah menolongnya karena neneknya suka bersedekah untuk keturunannya. “Maka penting ketika kita bersedekah diniatkan untuk guru kita, orang tua kita, ataupun keturunan kita,” ujarnya diakhir cerita.
Pemimpin yang Mendapatkan Rahmat dari Allah
Dalam kajian ini dijelaskan “Pemimpin yang mendapatkan rahmat ialah mereka yang selalu mengajak kepada kebaikan,” pungkas Gus Mustain. Ia mencontohkannya seperti orang yang senantiasa mengajar TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an), maka akan diberi Allah SWT Surga Adn tanpa hisab.
“Kenapa kita dinamai manusia (al insan)? karena Allah ingin kita menjadi manusia yang bermanfaat,” tutupnya.[ANI