SURAKARTA, KRNH UNS – Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni sekaligus Ketua Takmir Masjid Nurul...
Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadan: Kunci Keberkahan dan Kemuliaan
SURAKARTA, KRNH UNS – Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ust. Fathurahman Kamal, Lc., M.Si., mengajak umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan memperbanyak sedekah di bulan Ramadan. Hal ini disampaikannya dalam Tarawih Edukatif pada kegiatan Kampus Ramadan Nurul Huda Universitas Sebelas Maret 1446 H. Surakarta, Sabtu (8/3).
Dalam kultumnya, Ust. Fathurahman menyinggung fenomena pailitnya PT Sritex sebagai pengingat bahwa kegagalan finansial bisa terjadi akibat faktor eksternal maupun internal. Ia mengaitkannya dengan konsep keberkahan harta dalam Islam, di mana seseorang bisa menjadi "bangkrut" secara spiritual jika kurang bersyukur dan tidak memanfaatkan hartanya untuk kebaikan. Oleh karena itu, bulan Ramadan menjadi waktu yang tepat untuk mengevaluasi diri, membagi rezeki dengan adil, serta memperbanyak sedekah sebagai bentuk investasi akhirat. Rasulullah SAW sendiri menegaskan bahwa sedekah paling utama adalah yang diberikan di bulan Ramadan.
Keutamaan sedekah begitu besar dalam Islam, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Baqarah ayat 261, bahwa setiap kebaikan yang dikeluarkan di jalan Allah akan dilipatgandakan pahalanya. Lebih lanjut, Ust. Fathurahman menceritakan kisah Rasulullah SAW yang memberikan bajunya kepada seorang pengemis, yang kemudian membawa berkah bagi banyak orang. Sedekah bukan hanya menghapus kesalahan, tetapi juga mengangkat derajat seseorang, menjaga dari siksa neraka, serta mendatangkan doa dari malaikat agar hartanya diberkahi.
Selain sedekah, ia juga mengingatkan bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjaga diri dari perbuatan yang dapat membatalkan pahala, seperti ghibah, fitnah, dan sumpah palsu. Sebagaimana firman Allah dalam surat Yasin ayat 65, setiap perbuatan manusia akan dipertanggungjawabkan kelak. Oleh karena itu, umat Islam diajak untuk menjaga lisan, memperbanyak amal baik, dan menjadikan Ramadan sebagai momentum meningkatkan kualitas diri baik secara spiritual maupun sosial. [AUL]