SURAKARTA, KRNH UNS – Dosen Linguistik Arab Universitas Sebelas Maret (UNS) Dr. Khabibi Muhammad Luthfi, S.S., M.Hum., menekankan pentingnya bahasa Arab dalam penyebaran Islam dan pemahaman ajaran agama. Menurutnya, bahasa Arab bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga kunci dalam memahami Al-Qur'an dan hadits.  “Bahasa Arab memiliki kedudukan yang istimewa dalam Islam. Allah memilih bahasa ini sebagai bahasa wahyu, sehingga pemahaman terhadapnya menjadi hal yang krusial dalam memperdalam ilmu agama,” ujarnya. Hal ini disampaikannya dalam Tarawih Edukatif pada kegiatan Kampus Ramadan Nurul Huda Universitas Sebelas Maret 1446 H. Surakarta, Sabtu (15/3).

 Dr. Khabibi juga menjelaskan bahwa dalam Al-Qur'an, Allah menyebut orang-orang yang beriman dengan kata aamanuu bukan yu’minuun, yang memiliki makna lebih mendalam dalam menunjukkan keyakinan yang sudah tertanam kuat. “Ini menunjukkan bahwa keimanan bukan sekadar pengakuan, tetapi harus menjadi bagian dari diri seseorang. Oleh karena itu, memahami bahasa Arab dapat membantu umat Islam menggali makna yang lebih dalam dari ayat-ayat suci,” jelasnya. Ia juga mengutip Surah Al-Baqarah ayat 183 sebagai contoh bagaimana bahasa Arab memberikan pemahaman yang lebih luas dalam ajaran Islam, khususnya dalam konteks puasa.

Selain itu, ia menekankan bahwa puasa bukan hanya ibadah fisik, tetapi juga sarana untuk membersihkan jiwa dan akhlak. “Allah mewajibkan puasa tidak hanya bagi umat Islam, tetapi juga bagi umat-umat sebelumnya, sebagai bentuk latihan spiritual dan penyucian diri,” tambahnya. Dengan pemahaman bahasa Arab yang baik, umat Islam dapat lebih mendalami hikmah yang terkandung dalam setiap perintah agama. Tarawih Edukatif ini pun menjadi momentum bagi peserta untuk lebih memahami bagaimana bahasa Arab berperan dalam penyebaran Islam dan membentuk pemahaman keislaman yang lebih mendalam. [AUL]