SURAKARTA, KRNH UNS – Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni sekaligus Ketua Takmir Masjid Nurul...
Hikmah Kesehatan di Balik Ibadah Puasa
SURAKARTA, KRNH UNS – Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof. Dr. Reviono, dr., Sp.P(K)., menekankan bahwa puasa tidak hanya memiliki nilai ibadah, tetapi juga membawa manfaat besar bagi kesehatan. Menurutnya, banyak penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa puasa berperan dalam proses perbaikan sel tubuh. "Ketika kita berpuasa, tubuh memasuki fase istirahat yang memungkinkan sel-sel untuk memperbaiki dirinya sendiri dan membersihkan bagian yang sudah tidak berfungsi dengan baik," ujarnya. Hal ini disampaikannya dalam Tarawih Edukatif pada kegiatan Kampus Ramadan Nurul Huda Universitas Sebelas Maret 1446 H. Surakarta, Jumat (21/3).
Prof. Reviono menjelaskan bahwa salah satu mekanisme penting yang terjadi selama puasa adalah autofagi, yaitu proses alami tubuh dalam mendaur ulang sel-sel yang rusak. "Ada tiga jenis autofagi, yaitu makroautofagi, mikroautofagi, dan bentuk lainnya yang membantu tubuh membuang sel-sel yang sudah tidak berfungsi," jelasnya. Ia menambahkan bahwa proses ini mulai terjadi setelah lebih dari 12 jam berpuasa, saat tubuh kehabisan sumber energi dari makanan dan mulai menggunakan cadangan energi yang ada. Namun, ia juga mengingatkan bahwa "autofagi harus terkontrol, tidak boleh berlebihan, karena keseimbangan dalam tubuh sangat penting untuk menjaga kesehatan."
Selain manfaat bagi kesehatan fisik, Prof. Reviono menekankan bahwa puasa juga memberikan kesempatan bagi manusia untuk meningkatkan ketakwaan. "Allah telah memberi keleluasaan bagi kita untuk menjaga kesehatan melalui puasa. Jika kita mampu menjalankannya dengan baik, maka tinggal bagaimana kita sendiri memanfaatkannya—apakah akan meningkatkan ketakwaan atau tidak," tuturnya. Ia berharap para jamaah dapat memahami bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga sarana untuk membersihkan tubuh dan jiwa agar lebih sehat secara fisik maupun spiritual. [AUL]