SURAKARTA, KRNH UNS – Talkshow Keuangan Syariah, Cermat Investasi Masa Kini bersama Branch Manager Bank Muamalat Heri Siswanto, S.Pt., M.H. dan Kepala Bagian Pengawasan Perilaku PUJK, EPK dan LMS Heri Santosa menyampaikan pentingnya tumbuhkan perekonomian Islam dengan perbankkan syariah pada acara ‘NGAJI’ (Ngabuburit di Masjid) Kampus Ramadan Nurul Huda UNS Surakarta, Senin (10/3). 

Faktor yang Mengharuskan Kita untuk Merencanakan Keuangan

Dalam talkshow dijelaskan faktor yang pertama adalah terbatasnya usia produktif. “Usia matang adalah masa-masa semangat mencari uang karena tenaga pikiran masih optimal. Ketika sudah lewat usia dan memasuki masa pensiun, keoptimalan itu sudah mulai turun inilah kenapa kita harus merencanakan keuangan,” ujarnya. Selain itu, dipaparkan juga faktor lain yakni inflasi dan proporsi pengelolaan keuangan. 

Investasi Syariah, Beruntung di Dunia Tenang di Akhirat

Heri Siswanto menjelaskan bahwa perbankan syariah adalah suatu bank yang menjalankan prinsip syariah. Ia juga menegaskan prinsip syariah ialah prinsip berdasarkan hukum islam yang dijadikan fatwa nasional, seluruh yang dilakukan oleh perbankkan syariah sudah melalui tahap verifikasi oleh prinsip syariah.

“Prinsip syariah yakni harus jelas, sesuatu yang diperjualbelikan harus jelas objeknya, tidak boleh riba, tidak boleh batil, dan tidak boleh haram,” jelasnya.

Program ‘Solusi Emas Hijrah’

Pada talkshow dipaparkan bahwa investasi ini bisa dari nilai-nilai yang kecil, tergantung dari keleluasaan dana yang dimiliki. 

“Investasi emas merupakan investasi strategis yang bebas dari pajak,” tegasnya.

Di akhir penyampaiannya, mereka menghimbau kepada seluruh teman-teman untuk investasi dana dengan mitigasi risiko “Pastikan untuk tidak memberikan dana yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan pokok, melainkan dana yang tidak terpakai,” ungkapnya.

“Mari kita hidupkan dan tumbuhkan perekonomian Islam dengan perbankkan syariah. Tingkatkan perekonomian melalui transaksi di perbankan syariah,” tutupnya.[ANI]