Ramadan Momentum Sempurna Raih Kebaikan, Ini Penjelasannya di KRNH UNS

post-thumb

SURAKARTA, KRNH UNS – Mudir Ma'had Abu Bakar Ash Shiddiq UMS Dr. Hakimudin Salim, Lc., ,M.A. menyampaikan Ramadan ialah momentum sempurna dalam meraih kebaikan. Topik ini disampaikannya pada kajian menjelang berbuka puasa dalam acara ‘NGAJI’ (Ngabuburit di Masjid) Kampus Ramadan Nurul Huda UNS Surakarta, Jumat (14/3).

“Ramadan merupakan momentum yang sempurna untuk kita meraih kebaikan,” ujar Hakimudin. Ia menjelaskan ramadan sebagai momentum sempurna karena sudah dikondisikan dengan sedemikian rupa oleh Allah SWT.

Dalam kajian disampaikan terkait kebaikan yang harus diraih dalam momentum yang sempurna di bulan Ramadhan ini. 

Kebaikan individu secara personal 

Dalam penyampaiannya, Hakimudin Salim menerangkan kebaikan individu ini harus diraih sebanyak-banyaknya karena terdapat pahala besar dari Allah. Ia menegaskan bahwa dalam ramadan harus dipenuhi dengan landasan keimanan bukan karena ingin mengikuti trend.

Sempatkan saat sahur untuk memohon kepada Allah 

“Sempatkan sahur berdoa kepada Allah untuk memohon meraih kebaikan sebanyak-banyaknya,” jelas Mudir Ma'had ini. Ia menyoroti teman-teman mahasiswa untuk memanfaatkan momentum ini agar berdoa mencapai cita-cita setinggi mungkin di waktu-waktu yang mustajab.

I'tikaf 

Disampaikan pada kajian ini bahwa i’tikaf merupakan sunnah manusia yang banyak ditinggalkan oleh manusia pada saat Rasulullah masih hidup. Ia menambahkan “Pernah diriwayatkan Rasulullah tidak pernah meninggalkan i'tikaf, Rasulullah pernah beri’tikaf 20 hari, 10 hari lain itu merupakan qada’ tahun kemarin yang tidak sempat beri'tikaf  karena peperangan,” tambahnya.

Malam Lailatul qadar 

Malam lailatul qadar adalah malam lebih istimewa daripada 1000 bulan. “Ibadah-ibadah yang bertepatan pada lailatul qadar seperti tilawah, shalat, dzikir, dan shodaqoh itu harus diutamakan,” tutur Hakimudin. 

Pendidikan atas diri kita sendiri

Hakimudin Salim menerangkan bahwa self education adalah bagaimana cara kita mendidik diri sendiri dan bagaimana kita  berpuasa karena Allah agar kita bertakwa.

“Ramadan momentum kita targetkan satu sifat kebaikan yang kita ingin capai, kepada diri kita. Bentuk syukur kita bukan hanya mendoakan orang lain, tetapi membantu mereka yang bisa jadi untuk memanfaatkan momentum kita beribadah kepada Allah,” jelasnya di akhir kajian.[ANI]

Post terkait


post-thumb

SURAKARTA, KRNH UNS – Ketua Program Studi S2 Linguistik Universitas Sebelas Maret (UNS) Dr. Arifuddin,...

post-thumb

SURAKARTA, KRNH UNS –  Pengajar Majelis Al Hidayah Pasar Kliwon Surakarta Habib Haidar Al Jufri...